Selasa, 16 September 2014

AMBOI...

AMBOI...

Amboi, kenapa wajahmu selalu terlihat dalam hatiku
Padahal rupamu ingin sekali kusingkir bahkan kuhapus dari cerminku
Kenapa engkau sungguh bebal bahkan ingin menjadi berhala
Setelah semua waktu dan perhatian kuberikan dengan rela

Amboi, kenapa wajahmu selalu terlihat dalam hatiku
Rupa kesunyian yang mendamaikan
Akankah aku serupa angsa yang terpulas
berdiri dengan kaki satu di tengah danau sepi

Amboi, kenapa wajahmu selalu terlihat dalam hatiku
Rupa kedalaman yang meneduhkan
Akankah aku serupa sibodoh yang tak tahu kadar kebodohannya
Ingin mengukur kedalaman laut dengan melempar bebatuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar