AMBOI...
Duhai engkau, kenapa menjadi berhalaku
Telah lama engkau kujadi tumpuan pandanganku
Curahan kerinduan mendesakku
Dan tumpahan kecintaan membaraku
Duhai engkau, kini mataku telah bening
Pandanganku telah menyaksikanNya
Bukan hanya menyaksikan disana saja
Disini aku menyaksikan jelas dari tempat yang dekat
Duhai engkau, kini telingaku telah jernih
Pendengaranku telah menyaksikanNya
Yang kuanggapNya kini telah berbicara dengan jelas
Lalu bagaimana telingaku dapat mendustaiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar