Senin, 21 Juli 2014

MERESAH

MERESAH

Tadinya hanya riak-riak kecil yang meriak di kepala. Karna mengabai dan melalai, riak itu berubah menjadi ombak yang bergulung. Bergulung dan memecah kesunyian.

Menanggapi itu, batinku teriak: Dimana sang keberadaan duhai ketiadaan. Jangan sembunyikan dari pandangan dan pendengaranku.

Kata ketiadaan: Bukan aku yang sembunyikan Dia darimu, tapi pandangan dan pendengaranmu sendiri yang sembunyikan. Dia sungguh bernyata. Diapun rindu tuk dikenali.

Batinku teriak: Lalu penghalang apa yang menghalangiku dariNya...?


Kata ketiadaan: Bertanyalah pada bapak rohanimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar