MERESAH
Tadinya hanya riak-riak
kecil yang meriak di kepala. Karna mengabai dan melalai, riak itu berubah
menjadi ombak yang bergulung. Bergulung dan memecah kesunyian.
Menanggapi itu, batinku
teriak: Dimana sang keberadaan duhai ketiadaan. Jangan sembunyikan dari
pandangan dan pendengaranku.
Kata ketiadaan: Bukan
aku yang sembunyikan Dia darimu, tapi pandangan dan pendengaranmu sendiri yang
sembunyikan. Dia sungguh bernyata. Diapun rindu tuk dikenali.
Batinku teriak: Lalu
penghalang apa yang menghalangiku dariNya...?
Kata ketiadaan:
Bertanyalah pada bapak rohanimu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar