Senin, 14 Juli 2014

MERINDU


MERINDU

Duhai guru, aku mendatangimu dengan segenap rindu mendesak. Aku butuh penerangmu, agar nuraniku bermandikan cahaya.

Kata guru: Aku telah membuang-buang cahaya. Jika engkau mau pungut dia, dimana dia terjatuh. Ambil dia, dimana dia terserak.

Dengan merangkak, kuwadahi dia dengan nampan hatiku. Sayang, hanya sedebu yang mampu kupungut. Selebihnya, kegelapan telah menawanku.

Kata guru: Bukankah telah berulang ku dendangkan di sanubarimu, aku telah merampasmu dari tawanannya. Dan kemudian telah kucipta engkau menjadi ksatria cahaya. Lalu kedzoliman apa yang memperdayaimu, hingga engkau tak mempercayainya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar