MERINDU
Duhai guru, aku mendatangimu dengan
segenap rindu mendesak. Aku butuh penerangmu, agar nuraniku bermandikan cahaya.
Kata guru: Aku telah membuang-buang
cahaya. Jika engkau mau pungut dia, dimana dia terjatuh. Ambil dia, dimana dia
terserak.
Dengan merangkak, kuwadahi dia dengan
nampan hatiku. Sayang, hanya sedebu yang mampu kupungut. Selebihnya, kegelapan
telah menawanku.
Kata guru: Bukankah telah berulang ku
dendangkan di sanubarimu, aku telah merampasmu dari tawanannya. Dan kemudian
telah kucipta engkau menjadi ksatria cahaya. Lalu kedzoliman apa yang
memperdayaimu, hingga engkau tak mempercayainya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar