Rabu, 04 Juni 2014

DENGAN MERABA ANGIN, PARA PENABUR AKAN TAHU ARAH MATA ANGIN


DENGAN MERABA ANGIN, PARA PENABUR AKAN TAHU ARAH MATA ANGIN

Duhai putriku, kenapa terus menengok ke belakang? Kenapa bersedih atas nasi yang telah menjadi bubur? Kenapa menangisi kayu yang telah menjadi debu?

Duhai putriku, jangan menengok ke belakang lagi. Saat ini telah menanti. Tak ada jaminan engkau tak akan mengulang kesalahan yang lalu.


Hanya dengan melihat mendung, petani akan tahu kapan berhujan. Hanya dengan meraba  angin, penabur benih akan mengerti arah angin. Hanya dengan belajar dari masa lalu, engkau akan memperbaiki saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar