DIA HANYA KABUT YANG MENYAMARKAN
PANDANGANMU
Duhai putriku, saat tali kesempitan
menjerat leher dan batu-batu kesulitan menindih dadamu hingga karnanya sulit
bernafas.
Duhai putriku, jangan bersikap serupa
sibuta yang kehilangan tongkat tuk berjalan atau seperti situli yang kehilangan
alat mendengar tuk mendengar.
Petik gitarmu dan nyanyikan tembang kecintaan
sebagai tanda suka citamu. Dia hadir untuk mengenalkan yang engkau lupa. Dia hendak
meninggikan tempatmu dengan mendidikmu dimana engkau bertempat sekarang.
Kata guru: Hadapi saja! Jangan takut.
Dia hanya kabut yang menyamarkan pandanganmu yang akan beranjak pergi seiring terbitnya
cahaya pemahamanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar