KEPADA SETANGKAI
MAWAR PUTIHKU
Duhai putriku, di
hari yang lalu dirimu telah kucipta menjadi setangkai mawar putih merona.
Kindahanmu mengagumkan setiap mata memandang. Kindahanmu tersebar sampai keluar
taman hingga siapapun tertarik mendatangi taman bebungaku.
Tapi entah aku lalai
dalam pengawasanku atau engkau salah bertempat hingga engkau tak bisa buktikan
kindahanmu lagi. Engkau layu dan terbuang sekarang.
Duhai putriku, rasa
sukurmu atas apa yang ada, dapat menghadirkan apa yang tiada tapi bersedih atas
apa yang tiada, dapat meniadakan apa yang telah ada dalam dirimu.
Duhai putriku, jangan
bersedih lagi seperti kekasih yang ditinggal pergi. Masih ada harapan terbangun
megah jika engkau bersukur atas apa yang sudah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar