Jumat, 02 Januari 2015

AKU HANYA SEIKAT ILALANG KERING

AKU HANYA SEIKAT ILALANG KERING
air yang kupunya tak mampu menyiram api didalam diri. entah apa yang terjadi, hasrat terus meronta minta diperturutkan, kehendak terus menjerit saat dilaparkan, ego terus meminta menjadi raja saat direndahkan menjadi hamba...
aku memohon pada apiku, ketika kusadari diriku hanya seikat ilalang kering yang mudah terbakar hanya dengan sepercik api, sementara air dari sumur jiwaku tersisa hanya semangkok. Duhai apiku, aku sangat lemah, jangan panasi aku! Aku sangat tak berdaya jangan bakar aku! Berbelas kasihlah...!
karna aku tak punya posisi tawar yang menarik baginya maka pintaku diabainya, mohonku ditolaknya.
aku mencari tempat bergantungku kemudian atas sarannya aku bersekutu dengan mendung yang bijak agar mengundang hujan,
betul, hanya butuh sesaat saja, semula setetes menetes gerimis kemudian hujan menderas turun... dia memadamkan apiku, mendinginkan baraku dan memusnahkan abuku hingga tak bersisa dari penglihatanku.
Aku menjadi manusia baru dengan diri yang baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar