Engkau hanya butiran debu.
:Ingin kumasuki kosmos kehidupan besar
itu, jiwaku merindu keluar dari chaosku, keluar dari ego yang merebahkan diri
pada pandangan, keluar dari nafsu yang berlabuh pada kejernihan hati.
Menanggapi kerinduan itu, batinku teriak: Berdiriku
memanifestasi anasir api didalam diri, ruku`ku memanifestasi anasir angin di
dalam diri, sujudku memanifestasi anasir air di dalam diri, dudukku
memanifestasi anasir tanah di dalam diri.
Kata kosmos: Kalian saling bertentang, angin menyalakan api, api
membakar tanah dan air memadamkan api. Meleburlah...!
Saat elemen tertunduk dan saling
merendah, tersatulah yang bersinar dan yang di sinar. Terciptalah pelangi. Dan
jiwa tertawa serupa mawar menebar kindahan dan serupa melati menebar semerbak
mewangi.
Tapi saat salam berakhir,
misteri tentang yang tersatukan menutup tirai kembali dan aku berjalan pada
semua jalan, mengetuk pada setiap pintu, hanya beroleh jawab: Engkau hanya
butiran debu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar