Selasa, 20 Januari 2015

tuhan belum mengubah keadaan kita karna dia berhendak memdidik hati kita.

tuhan belum mengubah keadaan kita karna dia berhendak memdidik hati kita.

Hai mam, bertahanlah dalam pendidikan ini, tuhan belum mengubah keadaan kita karna dia berhendak memdidik hati kita.
Mam, tak tersadarkah hati kita sekeras batu hingga dia berhendak meremukkan lembut sehalus kapas. Tak tersadarkah Hati kita terlalu sempit hingga Dia berhendak melebarkannya selebar kolam atau bahkan meluaskannya seluas lautan.
Mam, hanya cubitan nyamuk kau anggap tikaman belati. Engkau terluka dan berdarah-darah. Hanya bingkisan kecil, kau anggap mengentengkan. Engkau berlarut dan berlarat-larat.
Mam, tampilan kindahan yang senatiasa di pamerkan pada tiap mata dan di perdengarkan pada tiap telinga mulai usang, tirai yang menirai kebusukan mulai pudar, aroma busuk mulai tercium. Dorongan dari dalam kian mendesak, jujurlah...!
Hai mam, bertahanlah dalam pendidikan ini...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar