AKU
MASIH PEMINTA JANGAN MENGEMIS PADA PENGEMIS
Sorang pengemis
datangi pintu rumahku “minta amalnya kiranya bulir yang tuan taburkan pada debu tanganku dapat gantinya berlipat dan disuatu waktu berubah jadi tanaman-tanaman kebaikan yang akan berbuah lebat amin
Jiwaku yang
pemurah berkata beri saja tapi jiwaku yang kikir berkata engko meminta pada peminta mengemis pada pengemis engko lebih kaya dariku
engko hanya pinta tuk hilangkan dahaga tenggorokanmu hapuskan lapar perutmu tapi aku mengemis pujian atas kebaikan yang kulakukan masih meminta sanjungan atas langkah-langkah suciku masìh berharap dan bergantung pada...
mulut jiwaku
tak mampu berkata-kata lagi hanya air mata mengalir deras belah aliran pipi... sungguh deras terbayang betapa sia-sia yang telah dilakukan
Jiwaku berkata lagi engkau jauh lebih mulia engko
hanya gunakn tubuhmu tuk meminta tapi aku meminta dengan jiwaku...nilai diriku kugadai dengan harga teramat murah
sungguh murah sungguh betapa hinanya
Pun aku lebih dari sorang peminta aku perampok aku rampok dia dengan permintaan yang tamak rakus serakah
........................................................................
Kupeluk
dia dan kuberi apa yang diminta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar