AKU SEJIWA BUDAK
Aku sejiwa budak bak katak dalam tempurung sangat menikmati
kenyamanan nan pengap sangat menyenangi kemapanan nan gelap entah darimana
memulai evolusi jiwa tak berdayaku memaku kaki berhenti
kata cahaya yang menyelinap masuk lewat genting yang bocor engkau ada dihutan
belantara yang terlihat hanya semak belukar disini ada taman bunga beranikah engkau masuk
kata angin semilir disana engkau
kesepian dan nyaris kesunyian membunuhmu disini ada kekasihmu menanti
dalam batas penantian
kataku: aku mengerti tapi...
kata mereka saatnya memilih kalau tidak sekarang kapan lagi duhai jiwa bebalku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar