HENTIKAN
CEMBURUMU! TELAH TERCIUM AROMA SAKIT HATIMU
Saat dinding
imanensi jebol oleh derasnya keterasingan yang menghempas rindu dikenal oleh kencangnya ketersembunyian yang ingin bernyata padahal
sungguh kuat tangan perkasanya meliputinya
pantaskah bunga bakung liar dari lembah menghias vas bunga disebelah
ranjangnya padahal bunga mawar nan rupawan dan bunga melati nan semerbak tumbuh ditaman bunga sangat layak
dipetiknya
kata bunga ditaman: kurasa engkau salah tempat Kembalilah
ketempatmu semula kekenyamanan istanamu dimana kenikmatan telah biasa
terkecap dan kepastian yang tanpa meraba lagi
kata bunga
bakung: tempat tujuan masih jauh perjalanan masih pamjang aku tak akan berhenti
ditempat ini
kata angin semilir hentikan cemburumu duhai bunga
ditaman telah tercium aroma sakit hatimu harusnya pergumulanmu membentuk karaktermu dan untuk bunga bakung
teruslah berjalan tak ada kata berhenti lewati dinding imanensi yang jebol dengan diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar