Minggu, 16 Maret 2014

MARI BERSAMA JIWAKU BERMAIN DIPANTAINYA MEMBANGUN ISTANA HARAPAN DARI PASIR WALAU KEMUDIAN OMBAK HANCURKANYA

MARI BERSAMA JIWAKU BERMAIN DIPANTAINYA MEMBANGUN ISTANA HARAPAN DARI PASIR WALAU KEMUDIAN OMBAK HANCURKANYA

Tak mungkin aku tawari anggur hasil fermentasiku dan ajakmu pesta anggur merayakan kehidupan walau hasratku sungguh kuat

Ingin juga ajak jiwamu kembara dalam padang tanpa batasku tapi takutku kalau engkau belum siap karna disana gersang teriknya mengganas debunya menyiksa ...hanya janjikan kehausan tanpa akhir dan tak ada harapan bahwa akan temui oase ditengah perjalanan      

atau ajakmu terbang disuatu waktu bersama kepak lemah sayapku melintasi lorong-lorong sunyi senyapku mlewati bilik-bilik gelap jiwaku meniti heningnya diri lalu siapa yang sanggup berkawan denganku berkarib malapetaka dan derita dalam rahasia cinta tak terungkap dalam misteri rindu tak tersibak    

hanya gelapnya malam bantu samarkan jiwaku dari keadaan sebenarnya sementara mentari siang telanjangi jiwaku mentah-mentah yang susah payah sangat kurahasiakan kutakutkan jiwaku menjadi lemah atas makian dan cibirn
    
 tapi tak mengapa untuk kali ini kuberanikan ajak jiwamu disaat senggangmu mari bersama jiwaku jalan-jalan di pinggir pantai temaniku bangun istana harapan dari pasir walau kemudian ombak menghancurkannya atau berenang dipinggirnya atau apa saja yang penting pencerahan yang terjadi dapat dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari


atau...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar