DIA
BAGAI BARANG PURBA TERBUANG DAN HANYA DITANGAN SIAHLI KETINGGIANNYA DAPAT
DINILAI
Saat tuhan
kirimkan angin
segar terliat sampan jiwa melaju cepat terpandang layar terbentang lebar antarkan para penujunya menuju yang dituju pelabuhan kedekatan dimana semua jiwa slalu berlabuh
sesekali
dia mengirimkan ombak kecilnya terliat sampan jiwa terombang ambing ditengahnya saat berpegang teguh pada firmannya saat selaraskn jiwa dalam kehendaknya
ah...sungguh sulit tuk berserah diri dia bagai barang purba yang terbuang hanya ditangan siahli teliti yang nilai tingginya dapat terpahami
atau bahkan bak berlian barang mewah
tak terbeli oleh
pekatnya gelap jumudku memaku hati menikmati sampan yang karam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar