DALAM KESULITAN MENDERA BETAPA MUDAH SADARI LEMAHNYA
DIRI BETAPA MUDAHNYA LESAN BERDOA
Tetesn anggur duniawi yang sempat kuwadahi pernah membuat mabuk bukan kepalang terlupa waktu yg tlah menebas tujuan bahkn terlupa kehidupan telah menyeret kejurang kejatuhan
sangat kusukuri walau kesadaran datang terlambat cawan hati yang terisi penuh dapat kubuang habis saat pukulan ketakutan menghantam keras saat
rindu mendesak menggodam kuat
inikh jalan yang telah dia pilihkan jalan terbaik yang masih samar dalam bodohku waktulah membuka misterinya perlahan jalan yang awalnya kubenci diakhir
sangat mpesona jadilh simiskin karna nabipun memilih miskin
dalam sulitnya kemiskinan betapa mudah sadari lemahnya
diri dalam perihnya kepedihan betapa mudah jiwa merendah dalam menjerit merintih betapa mudah panjatkan doa permohonan masihkah cawan hati tak terisi penuh
hati yang selalu merindu terlalu mudah merubah tiap air mata duka menjadi bahagia bagaimana tak menetes dia kirimkan wangi mawar diantara duri
siap menusuk
hati yang selalu merindu duhai siapa pemilik cawan hati ini sungguh aku ingin menirunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar