DAUN-DAUN
MENGHADAP KEATAS ADALAH MOHON PENGHARAPANKU
Daun-daun basah tertimpa embun pagi adalah ucapan bisu sukurku lagu
tanpa melodi pujiku atas tetesan madu teresap nikmat atas butiran obat yang sembuhkan semua pedih
Daun-daun yang menghadap keatas adalah mohon pengharapan dalam jerit
kesakitanku
sekaligus rintih pelepasanku menahan terik yang mengganas
Daun-daun yang menghadap keatas adalah perjuangan geliat debar
jantungku detak denyut nadiku tanpa putus asa dalam menerjang debur lautan
angin yang
menderu menyiksa sekaligus perlawanan tak pernah usaiku dalam mengetuk
pintu-pintu yang masih tertutup
Batang-batang yang meranggas tanpa daun ato
daun yang
menguning kemudian terjatuh itulah diriku yang terpaksa menyerah dan kalah
akankh akhirku kan berujung
mengenaskn ato inikah awalku dimula upaya penerimaanku
awal dan akhir mesti dipahami dimana bermula dimana mesti usai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar