SAATNYA
BAJAK TANAH HATI HINGGA SIAP ENGKAU TANAM KEMBALI
Sebagaimana
permata tidak akan berkilau tanpa gesekan pun hidup tidak menjadi sempurna
tanpa ujian tapi lemahku dalam pergumulan hidup paksaku kalah menambah wajah hidup kian lusuh
hidup yang sungguh misteri belatiku terlampo tumpul bedah rahasianya
katamu asah
belati nurani tajamkan niscaya kau rasakan campur tangannya dalam segala sesuatu maka sebagaimana telah engkau rasakan percayakanlah segala sesuatu dalam tangannya
kurasa yang sudah-sudah harus
disudahi saatnya bajak tanah hati dari akar yakin yang rapuh dari kerikil yang ragukan kuasanya dari kayu yang bimbangkan belas kasihnya hingga tanah hatimu siap kau tanam kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar