TAK MAMPU KUMEMBELI SETANGKAI
MAWARMU WALAU DENGAN JIWAKU
Engkau bisikan ke telinga jiwaku dalam satu majelis
ilmumu engkau telah petik mawar merah setangkai yang kunantu hadirnya engkau
telah kuberi kewenangan tuk nikmati wangi harumnya dan indah rupawannya engkaulah salah satu pemetiknya di tamanku
sekarang
kubisikan kepadamu dialah mutiara yang sangat dicari para pencari
sangat diharap para pengharap sangat dirindu para perindu
nilai kesakralannya
hanya diketahui para pecinta saja nilai ketinggiannya hanya diketahui para
pendambanya saja tidak selainnya maka kuserahkan harta termahalku dalam
pengawasanmu
kutanya padamu darimana engkau tahu keberadaan gudang
hartaku apakah telah tercium harumnya dari kejauhanmu ataukah kau telah menempun
perjalanan yang jauh hingga dalam kedekatanmu telah terlihat indahnya
engkau pun
harus tahu harga yang harus kau bayar adalah hartamu
yang termahal dalam pandanganku ku tahu batas kerelaanmu yang tak sebanding
batas ketulusanku padahal telah kau ketahui mutiaraku tak kan ku gadai dengan
harta termahalmu menurut pandanganmu tapi cukup kerelaanmu dalam pemberianmu
dalam pandanganku itulah harta terbesarmu
ketahuilah
dialah cinta mendesakmu rindu yang menggeloramu harapan yang menjanjikanmu yang
harus kau tumbuhkan di dalam taman hatimu inilah harga yang kuminta darimu
sedangkan mawar yang telah kau petik simpanlah dalam
almari jiwamu sebagai simpanan paling berhargamu gunakan tuk harumkan hidupmu
disaat aromamu tercium busuk di hidung sekelilingmu gunakan tuk indahkan
hidupmu di saat wajahmu terlihat lusuh dimata sebelahmu hingga wajah hidupmu
harum sewangi mawar setangkai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar