Senin, 03 Maret 2014

TAK MAMPU KUMEMBELI SETANGKAI MAWARMU WALAU DENGAN JIWAKU

TAK MAMPU KUMEMBELI SETANGKAI MAWARMU WALAU DENGAN JIWAKU

Engkau bisikan ke telinga jiwaku dalam satu majelis ilmumu engkau telah petik mawar merah setangkai yang kunantu hadirnya engkau telah kuberi kewenangan tuk nikmati wangi harumnya dan indah rupawannya engkaulah salah satu pemetiknya di tamanku sekarang

 kubisikan kepadamu dialah mutiara yang sangat dicari para pencari sangat diharap para pengharap sangat dirindu para perindu

nilai kesakralannya hanya diketahui para pecinta saja nilai ketinggiannya hanya diketahui para pendambanya saja tidak selainnya maka kuserahkan harta termahalku dalam pengawasanmu

kutanya padamu darimana engkau tahu keberadaan gudang hartaku apakah telah tercium harumnya dari kejauhanmu ataukah kau telah menempun perjalanan yang jauh hingga dalam kedekatanmu telah terlihat indahnya

 engkau pun harus tahu harga yang harus kau bayar adalah hartamu yang termahal dalam pandanganku ku tahu batas kerelaanmu yang tak sebanding batas ketulusanku padahal telah kau ketahui mutiaraku tak kan ku gadai dengan harta termahalmu menurut pandanganmu tapi cukup kerelaanmu dalam pemberianmu dalam pandanganku itulah harta terbesarmu

 ketahuilah dialah cinta mendesakmu rindu yang menggeloramu harapan yang menjanjikanmu yang harus kau tumbuhkan di dalam taman hatimu inilah harga yang kuminta darimu

sedangkan mawar yang telah kau petik simpanlah dalam almari jiwamu sebagai simpanan paling berhargamu gunakan tuk harumkan hidupmu disaat aromamu tercium busuk di hidung sekelilingmu gunakan tuk indahkan hidupmu di saat wajahmu terlihat lusuh dimata sebelahmu hingga wajah hidupmu harum sewangi mawar setangkai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar