Sabtu, 15 Maret 2014

DEMI SEBUAH ARTI MENUANGKAN YANG LAMA DENGAN CEPAT DAN MENGISI KEMBALI DENGAN TERTATIH

DEMI SEBUAH ARTI MENUANGKAN YANG LAMA DENGAN CEPAT DAN MENGISI KEMBALI DENGAN TERTATIH

Anakku yang pintar pernah disuatu luangku menanyakan hal aneh dimana puncak kebahagiaan abadi nan kekal bersinggasana sudahkah ayah berkuasa disana  
   
anakku mengajak jiwa berefleksi dan ya...aku bagai manusia bodoh dihadapnya merasa memiliki rasa itu kemudian menuangkannya dengan cepat demi kepala yang selalu bertanya kemudian tertatih mengisinya setetes demi setetes dengan pemahaman yg lebih bijak tentang arti dari sukacita    

  kukatakan anaku semua orang sedang berjalan kesana... Sayang karna dia gunung tinggi hanya pendaki tangguhlah yg akan sampai walau begitu tuhan memberi kebahagian antara untuk bukan hanya dicicipkan dilidah bahkan direguk sampai tonggorokan semata menunjuk ada yang lebih manis dari ini bahkan ada yang termanis dari yang termanis  

 kutanya balik anaku berbahagiakah hidup sebagai anak ayah dan hidup dengan ayah yang penuh kesedihan? 

Dia menjawab mantap ini bahagia antaraku sebelum memuncaki kebahagian abadiku   

lega sudah satu rantai membelenggu kaki telah terlepas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar