Selasa, 11 Maret 2014

KUTANYA PADA TEMPAT APAKAH KETAKBERHINGGAANYA TELAH ENGKAU TAMPUNG

KUTANYA PADA TEMPAT APAKAH KETAKBERHINGGAANYA TELAH ENGKAU TAMPUNG

Anaku mulai bosan tentang matahari yang selalu terbit terburu-buru dan berjalan cepat menuju tempat tenggelamnya untuk kemudian diesok harinya terbit dengan cara yang sama   

 anaku mulai bosan tentang hujan yg mengalir ke anak-anak sungai dan berlari kesungai besar untuk berlari lebih cepat menuju lautan luas dn melakukan siklus yg sama setiap waktu tanpa akhir   

 anaku mulai menanyakan itu padaku ada sebongkah makna apa yg tersimpan rapi oleh kehidupan yang penuh pengulangan 

  kataku akupun mencari jawab yg sama dn terus   bertanya entah sampai kapan tanya terjawab     

kutanya pd waktu adakah abadimu waktumu membosankan kutannya pada keterbatasan adakah ketinggiannya telah dapat engkau wadahi keterbartasanmu menjemukan kutanya pada tempat apakah tak berhingganya telah dapat engkau tampung tempatmu memuakkan    

akhirnya mereka menjawab setelah hampir lelahku mengejar sesuatu yg tak dapat ditangkap adaku hanya kosong tanpa apa tanpa nama jika engkau memaksa juga aku adalah kesedihan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar