Sabtu, 15 Maret 2014

TETAPLAH MENYEPI DALAM KERAMAIAN TETAPLAH SAMAR DALAM PENYAMARAN

TETAPLAH MENYEPI DALAM KERAMAIAN TETAPLAH SAMAR DALAM PENYAMARAN

Tetaplah diam cintaku jangan kau tunjukn pada dunia tentang capean-capean ruhanimu tentang jalan mendaki yang telah berhasil dilewati ttg kindahan yang telah kau petik dari taman mawarnya tentang rahasia alam rahasia yang telah mampu disingkap tentang...

biarkan dunia tahu dengan sendiri tanpa engko perlihatkan  tanpa engko perdengarkan tanpa engko katakan mawar tetap mawar sungguh harga yang murah bila masih mencari pujian tetaplah bersunyi dari pandangan tiap mata yang meliat  

tetaplh diam cintaku walau mentari iri akan sinarmu yang terangkan gelapnya dunia wl purnama cemburu akan damaimu yg mampu tenangkn gemuruhnya malam wl sang api murka oleh lembutmu yg bisa padamkn panasnya sang api walau...
tetaplah menyepi dalam keramaian tetaplah samar dalam penyamara

   tetaplah diam cintaku wl engko sungguh ingin ungkapkn  biarlah jejak kaki yg bicara ato kerja tangan yg ungkapkn sembunyikn smuanya lewat pandangan mata yang teduh rahasiakan segalanya lewat diamnya mulut 

 duhai cintaku tetaplah berjalan dalam diam tetaplah melangkah dalam sunyi mengalir laksana air mengalir biarkan cinta tetap sebagaimana adanya cintakan memberi tanpa diminta   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar