TUHAN SIAP MENOLONG JIKA ENGKAU
MEMINTANYA
Suara tetes airmata mengabarkan
tentang penderitaan yang tak berkesudahan dan luka parah yang sukar
tersembuhkan terdengar lirih...perih...menyayat namun terdengar jelas ditelinga
jiwaku
Padahal bersamanya mengalun desir
angin yang berteriak mengamuk dan semilir gemerisik dedaunan yang berduka dan
simponi sendu rintik gerimis diselingi denting hujan deras yang terluka dan
seribu lagi suara yang bikin gaduh ruang jiwaku
Kukatakan padanya tuhan siap menolong
jika engkau memintanya mintalah serupa peminta meminta
Kata mereka sudah tapi kapankah...?
disaat aku maju selangkah dalam ketaatan disaat mulai mencintai penuh disaat...
Kataku andai engkau tak sabar dalam
menanti jawabnya belajarlah memeluk dengan erat dia bersabda akan kesenangan
dan kepedihan sekaligus
Kudengar tangisan mereka kian kencang
sepanjang waktu tak tahu sampai kapan mereda dan kusadar kata-kataku tak mampu
menghibur apalagi menghapus duka mereka maafkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar