AKU YANG MASIH TERENTANG DIANTARA BUSUR DAN PANAH
Bagaimana
wajah sipemilik seribu hati hingga saat satu hati meghadang bahaya takan jiwa
takut kehilangan atau saat satu hati dipuja takan jiwa merasa tinggi hati
atau bagamana wajah sipemilik hati seluas
lautan hingga dapat menampung sampah duka kotoran makian dengan rela
atau bagaimana wajah sipemilik hati setinggi
gunung hingga bisa menerima batu-batu
makian tumpukan kutukan dengan ikhlas
lalu
wajah hatiku serupa apa...?
Ah...Aku
yang masih terentang diantara busur dan panah ah...aku yang masih serupa bubuk
kopi dalam gelas yang tekapar panasnya air pemurnian
dalam perih...mulai kutemukan bahagia saat
panah melesat dalam pedih mulai kutemukan nikmat saat kopi tersaji
BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...? SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA
CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH
DALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar