BERHENTILAH
MENABRAKKAN SAMPAN JIWAKU DALAM BATU-BATU
datang rindu yang menggelisahkan
mulai pelan hilangkan nikmat yang telah lama bertahta berganti badai cobaan
menghempas
datang takut yang menggetarkan
mulai pelan hapuskan lezat yang telah lama terkecap
nikmat
berganti gelombang kepahitan
semudah itukah api nikmat berkorbar sekian
waktu nyaris padam oleh angin cobaan sesaat sebatas itukah benih kelezatan yang
lama tertanam harus mati olah hujan ujian yang sebentar
barapa jauhkah lagi dari dekatnya dimanakah batas?
Kenapa perjalanan ini tak sampai-samapai juga? bisakah bersabar
duhai sungai waktu yang sampan jiwaku mengarus di dalamnya berhentilah
menenggelamkan sampanku berhentilah menabrakan pada batu-batu bermurah hatilah
kata sungai aku
datang tak sendiri aku beserta berita yang aku bawa sungguh berbahagia saat dia menghampiri kemudian mengembangkan layar
sampanmu
dan sungguh tertipu saat dia menghampiri tapi tak memahami hingga
berlalu sepanjang waktu tanpa bacaan dan tafakur aku telah tenggelamkannya dalam kebodohan
tanpa menyadari ia telah tenggelam karam
duh gustiku jangan biarkan bodohku
dalam membaca rahasia aliran sungai takdirmu membuat sampanku makin jauh dari dekatmu
BAGAIMANA MENURUT PARA
SOHIBKU...? SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI
DISINI. HANYA CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN
MENYELAM LEBIH DALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar