DIUJUNG KEPAHITAN TELAH MENANTI MANIS YG SIAP TERKECAPI
sesekali kupaksa buah ranumku mimum
kopi tanpa gula wajib bagimu nak biar terlatih meredam kepahitan biar terbiasa mengalir bagai air sebab didepan sana terlampo gelap misterinya terlampo pekat sungguh tak
teraba akankah berkalung mawar suka ato gerimis
duka yang kan menetes
dan engkaupun terpaksa mereguknya walau tak suka itu terlihat jelas penolakan yang tak engkau tampakan
demimu nak ayah lakukan ini paluku terlalu kecil lagi terlalu lemah tak kuat
runtuhkan tembok
penghalangmu padahal tuk sampe
ketujuan engko harus lewatinya tak ada jalan memutar apalagi menghindar
kurasa engko telah mengerti cecep seteguk demi seteguk reguk dan nikmati dengan sabar engko kan bertahan dalam proses dan
tembok penghalang
akan runtuh dengan pukulan palumu yg btubi
dalam teguh dalam tabah
habiskan saja nak percayalah diujung kepahitan telah menanti manis yg siap
dikecap dibatas duka yang gerimiskan airmata telah menunggu suka yg akan keringkn air mata
kumohon percayalah
BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...? SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA
CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH
DALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar