DIAMILAH RUANG
HATIMU DAN BERTAHTALAH
Kudengar tangisan hujan yang tak tega
menyaksikan banjir yg menghapus bunga mekar yang tumbuh dibibir para penabur benih
menghancurkn sebongkah harapnya sebelum bebijian memecah dan tumbuh sempurna
karna sawahnya terendam tanahnya keburu
tergerus
bukan salah mereka memilih waktu
bukankah musim penghujan adalah saat menabur benih saat menebar harapan dimana
tanah-tanah menjadi gembur dan subur sawah dan ladang dialiri senyum air yg
merekah dari anak-anak sungai dan irigasi
kukatakan pada mereka menangislah jika
ingin menangis rintikan airmatamu hanya padanya
tiap tetesan yang keluar akan diganti dgn seribu air mata kebahagiaan sesaat engko menangis sepanjang waktu dia
akan menghapusnya
dan kukatakan pada hujan jangan munafik saat
berfungsi mengaliri lembah engkau tersenyum saat berfungsi sebaliknya engko bersedih diamilah ruang hatimu dan bertahtalah disana
sekarang tersenyum dan berjalan tegap engko harus ada untuk mbanjiri kesombongan dn
tinggi hati untuk menjadi bah yg menghancurkn rakus dan serakah untuk menyapu
bersih sampah-sampah
ketidakbaikan dan maksud jahat tersembunyi
dan bagi mereka ada perguliran
musimnya bagai pergantian hari dengan siang yang nampakan kindahan dan malam yang sembunyikannya
BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...? SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA
CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH
DALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar