Rabu, 26 Februari 2014

DAHAGA SUNGAIKU YANG KEHAUSAN MENCARI LAUTAN

DAHAGA SUNGAIKU YANG KEHAUSAN MENCARI LAUTAN

Mulai kudengar dahaga sungaiku yang kehausan mencari lautan setelah medengar lagu-lagu kebebasan yang didendangkan oleh rintik-rintik hujan     

kata hujan tak ada yang hebat denganku walau  turun dari ketinggian asalku tetap dari kerendahan     

kata sungai katakan yang lain yang dengannya aku bisa bercermin   
 kata hujan umur kekekalanku pendek begitu menyentuh kerendahan aku sirna aku musnah jalan yang membahagiakan...penuh nikmat tanpa kusadari inilah seni pelepasan diri yang sempurna    

kata sungai lanjutkan aku mulai tak sabar mcicipi kemanisan itu mulutku terasa hambar 
   kata hujan sesaat pelepasan sesaat itu pula aku menyatu tak bisa dibedakan adaku didalamnya tak bisa dipisahkan wujudku didalamnya
aku bisa menjadi bah yang membuka pintu-pintu yang tertutup tentang ketakberhinggaan membuka lorong-lorong yang tersumbat tentang ketakterbatasan
 aku bisa menjadi banjir yang ingatkan keteledoran akan harmoni kelengahan menjaga sifat alami yang mesti dipertahankan
akupun bisa mejadi sumur yang ditimba para pejalan iman para peziarah batin  

kata sungai cukup sudah inilah kata yang sekian lama kucari dan kini telah kutemukan

BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...?  SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH DALAM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar