DIBALIK SANDAL YANG DIINJAK
sandalku sobek terpaksa dijait lagi pernah kukatakan pada sandalku engkolah guruku seringkali engko lebih tahu betapa jalan menuju indahnya sangat licin dan engkaulah yang
pertamakali terkapar sementara aku masih terlena dengan mimpi-mimpi dan tak sadari kalau aku telah terjatuh tak bangun-bangun lagi
betapa jalan-jalan menuju sempurnanya penuh duri siap menusuk dan engkolah yg pertamakali tertusuk sebelum kusadar aku telah tluka
Kukatakan pada sandalku diwaktu lain
engkolah teman
setiaku kumohon jangan ikuti jalanku jalanku penuh duka takkan kubiarkan kau
ikut bsedih ini jalan harus dijalani dn harus dlewati sendiri ya sendiri tak perlu
engko ikut dengan derita yg kuhadapi.
Dn disuatu waktu engkau kupakai lagi setelah sekian lama
kutinggalkan engkau bertanya apakah aku baik-baik saja ketika engkau ketahui aku tak baik-baik saja aku menyimpan harap yg
tak sampai yg
kusembunyikan dibalik senyumku aku menyimpan damba yg belum terpenuhi yg kusembunyikan
dibalik ceriaku aku sembunyikan duka... kepedihan... tangis dibalik...
ah... engko tak pernah kuberitau tapi malah lebih tahu lebih paham
tentang rasa-rasa perjalananku karna engko..?
Sekali lagi engkau bertanya bagaimana tentang kembara jiwaku tualang
batinku?
Kujawab aku masih terlena oleh kilau dunia dn betapa cahayanya masih silaukan mata aku masih terlalu memperturutkan nafsu dn betapa diri tak kuasa
gembalakanya Aku belum sepenuh hati jalani kehidupan ang lebih spiritual Aku masih...
Katamu mari ikuti langkahku engkau perlu
kunjungi lagi tempat-tempat suci semoga kesucianya dapat sucikan jiwamu enkaupun perlu kunjungi para pemberi nasehat semoga sinarnya dapat masuk kedalam hatimu dan sinari langkahmu
BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...? SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA
CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH
DALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar