Kamis, 27 Februari 2014

DIBALIK SANDAL YANG DIINJAK


DIBALIK SANDAL YANG DIINJAK


sandalku sobek terpaksa dijait lagi pernah kukatakan pada sandalku engkolah guruku seringkali engko lebih tahu betapa jalan menuju indahnya sangat licin dan engkaulah yang pertamakali terkapar sementara aku masih terlena dengan mimpi-mimpi dan tak sadari kalau aku telah terjatuh  tak bangun-bangun lagi     
betapa jalan-jalan menuju sempurnanya penuh  duri siap menusuk dan engkolah yg pertamakali  tertusuk sebelum kusadar aku telah tluka    

Kukatakan pada sandalku diwaktu lain engkolah teman setiaku kumohon jangan ikuti jalanku jalanku penuh duka takkan kubiarkan kau ikut bsedih ini jalan harus dijalani dn harus dlewati sendiri ya sendiri tak perlu engko ikut dengan derita yg kuhadapi.     

Dn disuatu waktu engkau kupakai lagi setelah sekian lama kutinggalkan engkau bertanya apakah aku baik-baik saja ketika engkau ketahui aku tak baik-baik saja aku menyimpan harap yg tak sampai yg kusembunyikan dibalik senyumku aku menyimpan damba yg belum terpenuhi yg kusembunyikan dibalik ceriaku aku sembunyikan duka...  kepedihan... tangis dibalik...   

 ah... engko tak pernah kuberitau tapi malah lebih tahu lebih paham tentang rasa-rasa perjalananku karna engko..?

Sekali lagi engkau bertanya bagaimana tentang kembara jiwaku tualang batinku?   

Kujawab aku masih terlena oleh kilau dunia dn betapa cahayanya masih silaukan mata aku masih terlalu memperturutkan nafsu dn betapa diri tak kuasa gembalakanya Aku belum sepenuh hati jalani kehidupan ang lebih spiritual Aku masih...  

Katamu mari ikuti langkahku engkau perlu kunjungi lagi tempat-tempat suci semoga kesucianya dapat sucikan jiwamu enkaupun perlu kunjungi para pemberi nasehat semoga sinarnya dapat masuk kedalam hatimu dan sinari langkahmu

BAGAIMANA MENURUT PARA SOHIBKU...?  SENANG SEKALI JIKA MAU BERBAGI DISINI. HANYA CARE DAN LOVE YANG MEMAMPUKAN JIWA TERBANG LEBIH TINGGI DAN MENYELAM LEBIH DALAM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar