AKU TAK BERDAYA BUN
Maaf bun, aku menjaga
jarak dan mencoba menabirimu, meski itu
sebentuk kesiaan karna jarak telah terlipat dalam pandanganmu, tanpa kuberitahu
engkau pasti telah mengerti.
Maaf bun, sampai detik
ini aku belum bisa memberi mawar yang tertawa bagi penglihatanmu atau melati
yang mewangi bagi penciumanmu. Aku hanya memberimu bulir-bulir kesedihan dan
kedukaan.
Maaf bun, bukan
tentang benih yang engkau tabur bukan berjenis unggul, bukan pula air
permohonan yang engkau siram tak mujarab tapi semata kebebalan anakmu semata.
Maaf bun, aku tak
mampu menyeka bulirmu yang terjatuh atau menahan agar dia tak terjatuh. Aku
hanya bisa melihat dari kejauhan sembari memohon pengampunanmu. Aku tak berdaya
bun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar