TEMPAT MERINDUKU, ADAKAH?
Aku merindui sebuah tempat tuk
bersunyi dari wajah-wajah yang menatapku aneh bahkan menyebutku si gila. Aku asing di tengah mereka meski bersama menderap
melangkah di jalan takdir yang sedikit berbeda.
Karna yang sedikit itukah aku menjadi
berbeda dan terpisah? Aku melintasi jalan dengan tegap dan menyusurinya yang
kuanggap jejak-jejak kebebasanku. Jejak itu kadang jelas terlihat tapi sering
dia menyamar bahkan sekejap terlihat untuk kemudian angin menghilangkannya.
Sementara aku melihat dengan mataku orang
di sekelilingku berjalan dengan kaki terantai dengan leher yang terjerat. Mereka
tak tersadar bahwa mereka sedang menjalani hidup di bawah panji-panji
perbudakan.
Aku kian tak bernyaman dengan tempat
berdiamku meski banyak tempat telah ku jelajah, dari sudut-sudut gelap
pojok-pojok pengap, ruang yang remang sampai tempat yang benderang. Yang di
anggap benderang oleh masyarakatku masih kuanggap gelap bagiku.
Aku merindui tempat tuk bersunyi,
aneh tak kutemukan tempat itu meski berdiam di ceruk-ceruk terdalam. Mungkinkah
dia hanya bertempat di dalam kepala atau di hati terdalam?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar