DUHAI PUTRIKU 21
Serupa petani yang telah menabur
benih, dia terus menyiram apa yang telah ditanam, dia terus memupuk apa yang
telah di tabur. Petani itulah diriku dan benih itulah dirimu.
Duhai putriku, dari waktu ke waktu,
kujamah dirimu dari dalam dirimu, kutanam benih cinta dan kerinduan, kusiram
dengan air permohonan dan harapan, akankah dia berbunga indah sedap di pandang
dan harumnya wangi semerbak di suatu waktu?
Duhai putriku, dirimu adalah diriku
yang sembunyi. Jangan berlalai tuk buktikan dirimu adalah diriku, sementara aku
tak lelah membukti diriku adalah dirimu.
Duhai putriku, pun jangan berlalai
bahwa beradamu sendiri tanpa ada sebab, tegakmu tanpa ada kaki yang menopang.
Ketahuilah dirimu adalah bernyata yang harus di sadari. Kumohon mengertilah...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar