DUHAI PUTRIKU 12
Duhai putriku, saat
bunda merapikan bonekamu dan ayah menghilangkan mainan itu dari pandanganmu,
jangan bersedih...! Itu sebentuk cinta yang belum engkau paham. Dan kandungan
rahasinya akan menyingkap jika engkau beranjak dewasa.
Duhai putriku,
pelarangan kami adalah sebentuk pencegahan. Mencegah dari waktu yang kan
menjerat lehermu dan membunuhmu perlahan tanpa sempat menghindarinya.
Dan terhadap
pembicaraan ini, mengapa engkau terheran, tersenyum kemudian terbahak sementara
kami hanya bisa kuatir dan bersedih kemudian menangis?
Duhai putriku, kami
merindu jangan siakan perjanan waktumu, berjalanlah tegap di atasnya. Dia
laksana batu besarmu yang kan merintang jalanmu dan tak akan sampai ke tujuanmu
jika engkau tak meremukkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar