DUHAI PUTRIKU 7
Duhai putriku, kenapa berhenti
menggali? Air ada di suatu tempat. Kenapa takut berlelah? Air ada di suatu
waktu. Dan jarak makin mendekat jika terus berupaya.
Duhai putriku, takkan menjadi penemu
jika tak pernah mencari. Takkan pernah sampai jika tak pernah menuju. Takkan pernah
usai jika tak pernah memulai. Terlupakah itu semua?
Duhai putriku, serupa sepotong kayu
yang bercita menjadi patung indah di istana raja, dia rela di pahat dan di
palu, berulang dan bertubi, bukan oleh tangan halus nan lembut sipenari gemulai
tapi tangan kasar si pemahat tangan keras si perupa. Tak terbayang duhai
perihnya duhai pedihnya. Terlupakah itu semua?
Dan selayaknya engkau menirunya,duhai
putriku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar