MERAGU
II
Hai
cerminku, saat tak bisa memeluk sama erat dan mencintai sama kuat antara
kecukupan dan kepapaan, mata tak bisa mencipta pelangi.
Serupa mentari yang hangatkanmu dengan
kecukupan dan hujan yang menggigilkanmu dengan kepapaan, keduanya wajib di
hadir agar kindahan itu tercipta.
Kata
kecukupan: Aku penjagamu... Kata kepapaan: Justru dia yang minta di jaga. Aku
penjagamu
Kata
kecukupan: Aku adalah budakmu... Kata kepaan: Justru dia akan memperbudak.
Akulah hambamu.
Kata
kecukupan: Aku akan memperbanyak sahabat... Kata kepapaan: Justru dia akan
memperbanyak musuh.
Kata
jiwa bodohku yang ingin kuterangi: Tak perlu ada pelangi jika kindahan itu
sulit di kagumi sama indah. Datanglah kecukupanku, sebuah kemestian yang
kupercaya. Menjauhlah kepapaanku, sebuah kemestian yang kuingkari.
Kata
jiwa bijakku marah: Dasar bodoh, mestikah pelajaran selalu mengulang dan terus
mengulang. Belajarlah...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar