Selasa, 27 Mei 2014

DUHAI MAM, AKU ADALAH DIRIMU YANG BERSEMAYAM


DUHAI MAM, AKU ADALAH DIRIMU YANG BERSEMAYAM

Duhai mam, engkau bukan pelacur yang menjual tubuhmu untuk kutiduri. Bukan pula budak yang menghamba pada tuannya. Engkau adalah diriku yang bersemayam.

Kenapa engkau meragu? Apakah nafas yang kuhembus, belum tercium semerbak? Apakah jiwaku yang kurebah pada matamu, masih tersamar?

Karna banyak diam kau maknai aku tak peduli. Karna jarang memberi kau anggap sedikit berkorban. Karna sering membiar kau nilai tak mencinta.

Duhai mam, jika sebatas itu kandungan pengertian yang engkau paham, sungguh dangkal sumurmu. Bersia sudah aku menggali dan terus menggali.

Berhentilah bicara karna itu hanya menunjuk engkau sedang mengejar yang belum tertangkap, mencari yang belum bertempat. Aku adalah dirimu yang bersemayam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar