HAI
MAM, JANGAN MERESAH
Hai
mam, masih ingatkah tentang waktu yang selalu meletakkan diri kita di situasi
tak bernilai dan ruang menghempaskan kita, sampai- sampai leher terjerat dan
dada tertindih. Dan kita tak berdaya, sangat...!
Kitapun
merintih dan memohon padanya agar melepas jerat dan membuang beban.
Kata
waktu setengah menghibur: Akupun tak berdaya. Aku tertitah menjadi hamba patuhnya.
Yang pasti, Dia bertindak atas waktuNya yang sempurna, tidak mengikut waktu kita.
Kemudian
kita berlari tergesa menujunya, berlari dan terus berlari sampai rasa kita
bersumpah serapah: Tak ada apapun disana. Yang ada hanya padang gersang tanpa
penghuni.
Gurupun
datang: Saat perasaanmu mati, maka pencarian sesungguhnya juga mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar