Senin, 05 Mei 2014

KANDUNGAN MALAM YANG BELUM DI SIBAK



KANDUNGAN MALAM YANG BELUM DI SIBAK

Aku berkali kalah pada ayam jantan tetangga, dia bersuara lantang di sepertiga malamku, dan di waktu itu aku masih berlelap dalam mimpi melenakan.

Kata ayam: Mana lawan tangguhku? Hampir-hampir aku di kalahkan olehmu. Mana wajah yang bermusuh dengan kasur dan berbenci dengan kantuk? Mana lagi wajah dengan hati terjaga meski mata terpejam?

Kata wanitaku: Aku telah menaburi wewangi, sayang aroma semerbakku tak bisa bangunkannya. Akupun telah berlagu merdu di telinganya.

Kata guru berbijak: Kandungan malam yang merahasia dalam kepayahan, belum di sibaknya. Kesenangan bergiat dengan malam masih tertirai oleh kenikmatan bertidur, belum berpaham dalam pengertian, belum berasa dalam mahligai hati.

Kata guruku lagi: Jika berkenan aku yang kan menjadi guntur bagi telinga, petir bagi matanya dan cambuk bagi punggungnya.

...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar