Rabu, 21 Mei 2014

DUHAI PUTRIKU 9


DUHAI PUTRIKU 9

Duhai putriku, serupa rembulan yang menyinarkan kembali cahya mentari, tanpa mengurang terangnya, tanpa mengurang indahnya, selayaknya engkau menirunya.

Duhai putriku, kindahan yang telah di lihat, kemerduan yang telah di dengar, wewangian yang telah tercium, kenikmatan yang telah tercicip, kemanisan yang telah tereguk semestinya engkau bagikan kembali.

Dan kenapa merasa berat? Engkau tak berlelah bukan? Engkau hanya memancarkan kembali sinar yang telah engkau peroleh. Engkau rembulan bagi mentariNya.


Kata guru: Engkau tak bisa menjadi mentari dan rembulan pada saat yang sama. Jadilah rembulanNya, niscaya dia merebahkan cahyanya di cermin hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar