DUHAI PUTRIKU 9
Duhai putriku, serupa
rembulan yang menyinarkan kembali cahya mentari, tanpa mengurang terangnya,
tanpa mengurang indahnya, selayaknya engkau menirunya.
Duhai putriku,
kindahan yang telah di lihat, kemerduan yang telah di dengar, wewangian yang
telah tercium, kenikmatan yang telah tercicip, kemanisan yang telah tereguk
semestinya engkau bagikan kembali.
Dan kenapa merasa
berat? Engkau tak berlelah bukan? Engkau hanya memancarkan kembali sinar yang
telah engkau peroleh. Engkau rembulan bagi mentariNya.
Kata guru: Engkau tak
bisa menjadi mentari dan rembulan pada saat yang sama. Jadilah rembulanNya,
niscaya dia merebahkan cahyanya di cermin hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar