Sabtu, 24 Mei 2014

DUHAI PUTRIKU 22

DUHAI PUTRIKU 22

Duhai putriku, aku mendekapmu dari dalam dirimu. Dekapanku meliputimu. Dekapanku bisa berganti wajah sesuai sinaran hatimu dan pendapatan akalmu, meski engkau tak menyadarinya.

Aku bisa menjadi sampanmu buat sampai dermagamu. Aku bisa menjadi anginmu agar layarmu terkembang. Aku bisa menjadi gemuruh ombakmu yang mengajarmu kewaspadaan.

Duhai putriku, aku mendekapmu dari dalam dirimu. Kenapa dari dalam dirimu? Aku menginginkan cemerlang gemilang hatimu meski nafsuku meminta akalmu laksana tanah yang subur dan prilakumu bagai bebunga di taman.


Aku mendekapmu sepenuh dekapan. Aku mendekapmu dari dalam dirimu. Masihkah tak terasa, duhai putriku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar