MENGASA 10
Pernah kutanya padamu duhai guruku di
mana aku mesti menghampar tikar sembahyangku? Tempat yang jauhkah atau tempat
yang dekat?
Saat itu , guru menatapku tajam seakan
ingin menelanku lewat pandangannya. Aku tak berdaya. Sangat!
Kata sang guru: Bukan tentang di mana menghampar
tapi lebih siapa yang berdiri di atasnya. Andai bumi tempat melukis, siapakah
engkau, kuas untuk melukis, kanvasnya ataukah pelukisnya?
Jawabku: Guru lebih mengerti dan
murid berlindung di kemah pemahaman guru.
Guru berkata: Engkau adalah kuas dan
kanvas sementara akulah yang melukis. Aku yang menggambar kanvasmu melalui
kuasmu.
Pemahaman rumit nan pelik. Kearifan ada
disuatu tempat dan aku terus menggali sumurku.
Kataku: Trima kasih guruku. Engkau
berkenan berdiri di tikar yang kuhampar dan akulah tikarmu.
Semoga hajat ini terlaksana. Allohu
akbar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar