Senin, 12 Mei 2014

MENGASA 10

MENGASA 10

Pernah kutanya padamu duhai guruku di mana aku mesti menghampar tikar sembahyangku? Tempat yang jauhkah atau tempat yang dekat?

Saat itu , guru menatapku tajam seakan ingin menelanku lewat pandangannya. Aku tak berdaya. Sangat!

Kata  sang guru: Bukan tentang di mana menghampar tapi lebih siapa yang berdiri di atasnya. Andai bumi tempat melukis, siapakah engkau, kuas untuk melukis, kanvasnya ataukah pelukisnya?

Jawabku: Guru lebih mengerti dan murid berlindung di kemah pemahaman guru.

Guru berkata: Engkau adalah kuas dan kanvas sementara akulah yang melukis. Aku yang menggambar kanvasmu melalui kuasmu.

Pemahaman rumit nan pelik. Kearifan ada disuatu tempat dan aku terus menggali sumurku.

Kataku: Trima kasih guruku. Engkau berkenan berdiri di tikar yang kuhampar dan akulah tikarmu.


Semoga hajat ini terlaksana. Allohu akbar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar