MENGASA II
Ingin kumasuki kosmos kehidupan besar
itu, jiwaku merindu keluar dari chaosku, keluar dari ego yang merebahkan diri
pada pandangan, keluar dari nafsu yang berlabuh pada kejernihan hati.
Menanggapi kerinduan itu, batinku
teriak: Berdiriku memanifestasi anasir api didalam diri, ruku`ku memanifestasi
anasir angin di dalam diri, sujudku memanifestasi anasir air di dalam diri, dudukku
memanifestasi anasir tanah di dalam diri.
Kata kosmos: Kalian saling
bertentang, angin menyalakan api, api membakar tanah dan air memadamkan api. Meleburlah...!
Saat elemen tertunduk dan saling
merendah, tersatulah yang bersinar dan yang di sinar. Terciptalah pelangi. Dan
jiwa tertawa serupa mawar menebar kindahan dan serupa melati menebar semerbak
mewangi.
Tapi saat salam berakhir, misteri
tentang yang tersatukan menutup tirai kembali dan aku berjalan pada semua
jalan, mengetuk pada setiap pintu, hanya beroleh jawab: Engkau hanya butiran
debu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar