Senin, 19 Mei 2014

DUHAI PUTRIKU 4


DUHAI PUTRIKU 4

Duhai putriku, gubug reyot tempat engkau bertumbuh bukanlah semata ruang kosong tanpa isi dengan dinding-dinding saling menyempit menghimpit. Bukan tempat menampung kesunyian dan kebisuan yang mendiamkan lidah tuk tak berkata-kata. Pun bukan tempat keberartiannya yang tak teraba hingga mata tak berdaya memandang.

Dia bekisah banyak cerita. Ada cinta mendesak ayah bundamu, ada rindu berkepanjangan menanti lelah kehadiranmu, ada harapan melambung tinggi yang di lantunkan dalam tiap permohonan akan masa depanmu nanti, ada kedamba tercipta megah kiranya engkaulah yang semerbak serupa bunga-bunga itu.


Duhai putriku, jika telah keluar dari tempat ini simpan dia di sudut hatimu. Jadikan dia tempat mengingatmu dan dengan kemauan keras menjaga ingatan itu agar kepingan-kepingannya tak ada yang terserak dan terlupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar