Selasa, 06 Mei 2014

BUN, MAAFKAN...!



BUN, MAAFKAN...!

Maafkan anakmu bun, tak kutahu kandungan rahasia cintamu yang engkau sembunyikan di tempayan hati, meski seberapa keras akalku melukis, meski seberapa berupaya lidah mengungkap, tetap dia berdiam dalam kesunyian.

Kataku memohon: Jangan biarkan anakmu meraba tanpa menyentuhmu bun. Jangan biarkan anakmu melihat tanpa memandangnya bun. Buka rahasiamu...!

Kata bundaku: Tak mungkin aku memuntahkan isi tempayanku karna ku tahu wadahmu terlalu kecil untuk isiku. Bertanyalah pada gurumu...!


Kata guruku: Hatimu serupa cermin dan hatinya dapat terpandang melaluimu beserta rahasia di dalamnya. Kilapkan cerminmu dari semua keruh...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar