MENGASA 5
Mengapa setelah tersiram hujan,
ladang jiwa masih tak basah juga? Mengapa setelah tersiram hujan, ladang jiwa
tetap gersang?
Serupa kincir pembawa berulang air dari
sungai kemudian mencurah tanpa henti ke ladang, serupa itulah hendaknya sholat
bagi jiwa. Masihkah sumur jiwa sulit ditimba? Mungkinkah ladang gersang tak
berubah menjadi padang subur?.
Kata sang guru: Jangan berniat
berhenti apalagi menyerah. Kesuburan ada di suatu waktu dan air ada di suatu
tempat. Pohon mawar akan tertawa bila saatnya tiba.
Kata kitab suci: Sholat itu untuk
mengingatKu.
Semoga tujuan ini tercapai. Allohu
akbar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar