Sabtu, 10 Mei 2014

MENGASA 5

MENGASA 5

Mengapa setelah tersiram hujan, ladang jiwa masih tak basah juga? Mengapa setelah tersiram hujan, ladang jiwa tetap gersang?

Serupa kincir pembawa berulang air dari sungai kemudian mencurah tanpa henti ke ladang, serupa itulah hendaknya sholat bagi jiwa. Masihkah sumur jiwa sulit ditimba? Mungkinkah ladang gersang tak berubah menjadi padang subur?.

Kata sang guru: Jangan berniat berhenti apalagi menyerah. Kesuburan ada di suatu waktu dan air ada di suatu tempat. Pohon mawar akan tertawa bila saatnya tiba.

Kata kitab suci: Sholat itu untuk mengingatKu.

Semoga tujuan ini tercapai. Allohu akbar...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar