HIKMAT YANG MERESAH
Serupa angin yang menerbang semerbak
apapun, tak ada yang luput dari endus hidungnya, dari sewangi melati sampai
sebusuk bangkai.
Kata hikmat pada angin: Jangan sebar
rahasiaku pada sesiapa yang belum waktu memanggul, yang belum bersiap tempayan
mewadah. Biarkan mereka memungutiku di waktunya dan di kesiapannya.
Sayang, angin tetap setia pada
irodatnya, terus menerbang dan menerbang meski kandungan yang di ungkap baru
sedikit yang tersingkap.
Kata hikmat pada angin: Berhentilah...! Tetesanmu membuat wadah bersuara lantang atau malah tercecer
terjatuh. Tindakanmu adalah kesiaan.
Kata angin: Maka mengungkaplah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar