MISTERI
YANG TERUS SEMBUNYI
Aku
menghadap guruku dan berkeluh tentang waktu yang merayu tuk meriuh dalam hiruk
pikuk kemegahan, memintaku mencebur dan mengarus dalam pusarannya, bersenang
dan bernyaman di sana.
Rayuan
waktu: Engkau kecil maka akan kujadikan bernama dan besar. Engkau tiada maka
akan kujadikan ada dan abadi.
Tapi
pengertian yang telah engkau pahamkan menyuruh jiwaku menolaknya. Waktu mendidikku
berjalan dalam kesunyian, mengosongkan dengan menyepi dan mengisinya kembali
dengan berbijak.
Pengabaianku
terhadap rayuannya, membuatnya marah: Aku adalah musuh bernyatamu setelah
engkau menolak berkarib. Aku kan meniadakanmu hingga keberadaanmu tak berarti. Aku
kan menjatuhkanmu ke sumur tanpa dasar hingga engkau berputus asa.
Kata
sang guru: Engkau benar nak, dia sedang berdusta. Saat Tuhan hendak
mengabadikanmu, dia menaruhmu di waktu yang tak bernilai. Saat dia hendak
meninggikanmu, dia meletakkanmu ditempat yang rendah. Belajarlah...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar