Minggu, 04 Mei 2014

DAUN YANG MERAGU AKAN EMBUN

DAUN YANG MERAGU AKAN EMBUN

Kata daun pada embun sesaat sebelum mentari membawa pergi: Masihkah pergi juga? Tak berartikah kebersatuan semalam?

Kata embun: Aku pergi tuk kembali. Dia kendaraku menuju cinta sejatiku, melaluinya aku menghilang terlarut dalam keagungan. Esok saat dia tenggelam, aku akan mendatangimu sejajar hasrat cintaku padanya.

Daun membisu seakan lidah terbelelenggu.

Kata daun memohon pada mentari: Jangan pisah aku dari kekasihku. Jangan bawa menjauh dari dekatku. Tentu engkau telah paham bahwa merindu teramat sakit, berpisah teramat pedih.

Mentari diam seakan ada beban berat menindih dan sulit menjelas.

Daun masih tak mengerti juga kandungan cinta sang kekasih. Masih terdengar nyaring di telinga, ungkap indah yang terucap dan sikap yang di singkap semalam, jika sekejap kemudian di lupa.


Kata embun: Telah kuletakkan kandungan cintaku pada tempayan hatimu dan telah kuletakkan pemahaman pada akalmu tuk melukisnya. Berjalanlah dalam kebisuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar