DUHAI PUTRIKI 11
Duhai putriku, sesaat
di waktumu menyimpan rahasia kehadirannya. Sejengkal di ruangmu menyimpan
rahasia keberadaannya. Kenapa yang bernyata hanya kehadiranmu dan kehadiranNya
meniada? Kenapa yang menampak hanya beradamu dan beradaNya melenyap?
Duhai putriku,
sebaik-baik pandangan adalah pandangan yang telah sunyi dari keinginan nafsu. Dan
ayahmu melihat api yang di dalam dirimu itu terus menyala sementara engkau tak
berusaha memadamkannya.
Duhai putriku,
sebaik-baik pendengaran adalah pendengaran yang tak lagi di gerakkan oleh
kepuasan penuhi hasrat kemerduan. Dan ayahmu melihat engkau tak berupaya
menembus dinding yang menghalang itu.
Duhai putriku, aku
melihat kemauan kerasmu menaiki tangga-tangga langitmu adalah sebentuk
kesombongan jika tak sandarkan hatimu. Takkan sampai memuncak langitmu jika
pengandalan pada diri sendiri. Bermohonlah...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar