Rabu, 21 Mei 2014

DUHAI PUTRIKI 11


DUHAI PUTRIKI 11

Duhai putriku, sesaat di waktumu menyimpan rahasia kehadirannya. Sejengkal di ruangmu menyimpan rahasia keberadaannya. Kenapa yang bernyata hanya kehadiranmu dan kehadiranNya meniada? Kenapa yang menampak hanya beradamu dan  beradaNya melenyap?

Duhai putriku, sebaik-baik pandangan adalah pandangan yang telah sunyi dari keinginan nafsu. Dan ayahmu melihat api yang di dalam dirimu itu terus menyala sementara engkau tak berusaha memadamkannya.

Duhai putriku, sebaik-baik pendengaran adalah pendengaran yang tak lagi di gerakkan oleh kepuasan penuhi hasrat kemerduan. Dan ayahmu melihat engkau tak berupaya menembus dinding yang menghalang itu.


Duhai putriku, aku melihat kemauan kerasmu menaiki tangga-tangga langitmu adalah sebentuk kesombongan jika tak sandarkan hatimu. Takkan sampai memuncak langitmu jika pengandalan pada diri sendiri. Bermohonlah...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar