ADA
APA DENGAN CINTAKU?
Ikan-ikan
bergegas berlari mendatangi suara gemericik air. Mereka berkumpul dan menari
berputar. Kerinduan berkepanjangan akan kebebasan terpuaskan. Hasrat telinga
akan kemerduan dan telinga akan keindahan termuntahkan sudah. Kedamba indah
tercipta megah.
Kataku:
Jangan bersenang dulu. Nafsu telah merintang mata dan telingamu dari maksud
tersembunyi pernyataan lidahnya. Tak terciumkah aroma kepalsuan dari ungkap
cintanya? Lihat keatas! Jala penjebak telah di persiapkan.
Ikan
yang mulai tersadar, kembali sembunyi dalam kedalaman kolam. Menyembunyikan
kerinduan dalam berdiam. Membeningkan mata dari asap menghalang. Menjernihkan
telinga dari kapas yang menyumbat. Aku melihat mereka menyelamatkan cintanya
dari nafsu dirinya.
Kataku:
Betulkan, air beriak hanya sebentar dan gemericiknya telah mendustaimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar